Indonesia Terus Kejar Ketertinggalan Pendidikan Kata: Moeldoko

Indonesia Terus Kejar Ketertinggalan Pendidikan Kata: Moeldoko

NARASIANA.COM,Indonesia Terus Kejar Ketertinggalan Pendidikan Kata: Moeldoko
Dari kepala Staf presidenan Jenderal TNI (Purn) Moeldoko mengatakan jika Indonesia terus mengejar ketertinggalan pada bidang pendidikan sesuai dengan perhatian besar Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).

“Presiden selalu mengingatkan pentingnya pengembangan sumber daya manusia untuk masa depan Indonesia,” kata Moeldoko dalam siaran pers Kantor Staf Kepresidenan (KSP) yang diterima di Jakarta, Kamis.

Berdasarkan dari siaran KSP pers, Moeldoko pada hari Rabu tanggal (29/3) mengunjungi siswa di SD Negeri Selaawi di Cianjur, Jawa Barat. Untuk para siswa, Moeldoko menceritakan kisah hidupnya semasa kecil agar para siswa bisa bersemangat untuk ketertinggalan Pendidikan Indonesia. “Dulu waktu saya kecil lebih susah dari kalian.

Sekolah sering kebanjiran, para siswa mengungsi di balai desa. Namun, saya akan tetap semangat sekolah,” kata Moeldoko. Dalam kesempatan itu.

Read More

BACA JUGA:Pendidikan Di Indonesia Memprihatinkan Ini Mempengaruhi Pola Siswa Di Masyarakat

Moeldoko juga sudah mendampingi delapan tamu dari Jepang yang tergabung di yayasan Sakuranesia Society ini yang ingin memberikannya donasi untuk pendidikan di Indonesia.

Pihak yayasan sebelumnya bertemu dengan Moeldoko untuk menyampaikan keinginannya untuk ikut memberikan donasi bagi pendidikan Indonesia. Moeldoko kemudian menggandeng Sakuranesia untuk bekerja sama dengan Yayasan Koes Moeldoko yang dibentuk untuk mengenang mendiang istrinya Koesni Moeldoko.

“Yayasan ini saya persembahkan untuk mendiang istri tercinta yang kebetulan memiliki kepedulian yang sama dengan Sakuranesia,” ujar Moeldoko.

SD Negeri Salaawi dipilih karena hanya 20 lulusan dari sekolah ini yang melanjutkan ke jenjang sekolah menengah pertama (SMP). Sisanya para siswa menjadi putus sekolah.

Sekolah ini terletak di kawasan Cipanas dan hanya berjarak lima kilometer dari Istana Cipanas atau sekitar 50 kilometer dari ibu kota Jakarta. “Ini ironis. Sekolahnya cukup dekat dengan pusat pemerintahan, tapi partisipasi pendidikannya sangat rendah,” ujar Tofik Rustam, pembina Yayasan Masyarakat Sakuranesia.

Program bantuan pendidikan di SDN Salaawi diwujudkan dalam bentuk kerjasama dengan komite sekolah yang terdiri dari orang tua siswa. Dalam waktu dekat, Masyarakat Sakuranesia akan membentuk koperasi yang menjual kebutuhan pokok dengan harga murah.

Koperasi ini hanya melayani anggotanya yaitu guru dan orang tua siswa yang anaknya melanjutkan sekolah. Jika siswa tidak melanjutkan studi, mereka tidak dapat menjadi anggota koperasi.
“Ini sebagai bentuk upaya kami dengan memberdayakan orang tua agar tetap menyekolahkan anaknya,” ujar Tofik. Untuk tahap awal, Sakuranesia menyerahkan serta memberikan bantuan sebesar Rp150 juta sebagai modal koperasi. Dalam kesempatan yang sama, Moeldoko juga memberikan sumbangan pribadi sebesar Rp 50 juta.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *